Mendorong komunikasi yang aktif dan kolaborasi antar anggota kelompok sangat penting dalam mengatasi social loafing.
Buatlah ruang untuk diskusi terbuka dan saling berbagi ide, pendapat, dan masukan.
Dengan melibatkan semua anggota kelompok dalam proses pengambilan keputusan dan pengerjaan tugas, mereka akan merasa lebih terlibat dan bertanggung jawab terhadap hasil kerja kelompok.
Baca Juga: Mengenal Threads, Media Sosial Baru Buatan Meta yang Bakal Saingi Twitter
4. Berikan umpan balik positif dan penghargaan
Memberikan umpan balik positif dan penghargaan kepada anggota kelompok yang berkontribusi secara aktif dan efektif dapat menjadi motivasi tambahan untuk menghindari social loafing.
Pengakuan atas usaha dan kualitas kerja individu dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan semangat kerja mereka.
Selain itu, hadiah atau insentif dapat memberikan insentif ekstra untuk berpartisipasi secara aktif dalam kelompok.
5. Evaluasi dan pertanggungjawaban
Lakukan evaluasi terhadap kinerja kelompok secara teratur.
Hal ini dapat melibatkan pembahasan secara kolektif mengenai kemajuan, pencapaian tujuan, serta peran dan kontribusi masing-masing anggota kelompok.
Dengan adanya pertanggungjawaban terhadap hasil kerja, anggota kelompok akan merasa lebih terdorong untuk bekerja keras dan menghindari sikap malas dalam kelompok.
Baca Juga: Menghindari Dampak Negatif Postingan Flexing di Media Sosial
Mengatasi social loafing membutuhkan upaya dari seluruh anggota kelompok dan pemimpin kelompok.
Penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, mendukung, dan memotivasi setiap anggota kelompok untuk berpartisipasi secara aktif.