Ia bercita-cita agar perempuan mendapatkan pendidikan yang layak dan kesempatan yang sama dengan laki-laki.
Kartini percaya bahwa perempuan memiliki potensi untuk mencapai kesuksesan di berbagai bidang.
Habis Gelap Terbitlah Terang
Kumpulan surat-surat Kartini yang disusun oleh Abendanon dan diterbitkan pertama kali pada tahun 1911 dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang.
Buku ini menjadi salah satu karya sastra Indonesia yang paling terkenal dan inspiratif, terutama bagi kaum perempuan.
Baca Juga: Mengenang Jasa SK Trimurti, Pahlawan Wanita Pejuang Kebebasan Pers Saksi Kemerdekaan Indonesia
Wafat dan Warisan
Kartini menikah dengan Bupati Rembang, Raden Adipati Djojoadiningrat, pada tahun 1903. Setahun setelah melahirkan anak pertamanya, Kartini wafat di usia 25 tahun.
Meskipun usianya terbilang singkat, Kartini telah meninggalkan warisan yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia.
Pemikiran Kartini masih relevan hingga saat ini dan terus menginspirasi perempuan Indonesia untuk memperjuangkan hak-haknya.
Hari lahir Kartini, 21 April, diperingati sebagai Hari Kartini setiap tahunnya untuk mengenang jasa-jasanya dan menyemangati perempuan Indonesia untuk terus berkarya dan berprestasi.(*)