Rahasiagadis.com - Burnt toast theory, atau teori roti gosong, adalah konsep yang mengajak kita untuk melihat hikmah di balik kejadian-kejadian kecil yang kurang menyenangkan.
Pelopor tren burnt toast theory ini adalah pengguna TikTok bernama Ingrid (@offthegrid), yang menggunakan analogi roti panggang gosong sebagai representasi kejadian menyebalkan yang bisa mengganggu mood kita.
Namun, burnt toast theory mengajak kita untuk berpikir positif.
Bisa jadi roti gosong itu malah menyelamatkan kalan dari sesuatu yang lebih buruk, seperti terlambat gara-gara kecelakaan di jalan.
Kejadian yang kita anggap sebagai "sial" tersebut justru membantu kita terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Ramai Soal Orange Peel Theory dalam Hubungan Percintaan, Apa Sih Artinya?
Konsep ini memiliki beberapa manfaat menarik, di antaranya:
1. Menumbuhkan rasa syukur: Burnt toast theory mengajak kita untuk lebih mensyukuri hal-hal kecil, meskipun kita sedang mengalami kejadian yang kurang menyenangkan.
2. Menerima ketidaksempurnaan: Hidup tidak selalu berjalan mulus. Teori ini membantu kita menerima ketidaksempurnaan dan tetap optimis dalam menghadapi situasi yang tidak terduga.
3. Mengurangi rasa cemas: Dengan melihat kemungkinan baik di balik kejadian buruk, burnt toast theory dapat membantu kita mengurangi rasa cemas dan stres.
Baca Juga: Tips Menerapkan Filosofi Kintsugi Ala Orang Jepang
Menerapkan Burnt Toast Theory
Tentu saja, burnt toast theory bukan jaminan bahwa setiap kejadian menyebalkan memiliki hikmah tersembunyi.
Namun, cara pandang positif ini dapat membantu kita menjalani hari dengan lebih tenang dan mengurangi kekecewaan saat menghadapi ketidaknyamanan kecil.