Rahasiagadis.com - Pernahkah kalian merasa lelah karena berusaha memahami perasaan pasangan, teman, atau keluarga?
Jika ya, mungkin kalian sedang melakukan hermeneutic labor.
Istilah hermeneutic labor pertama kali dipopulerkan oleh Dr. Ellie Anderson dalam ranah feminis untuk menjelaskan beban interpretasi yang kerap dihadapi perempuan dalam hubungan.
Hermeneutic labor adalah kegiatan mental berat yang melibatkan:
Baca Juga: Mengenal Istilah NPC yang Lagi Tren di TikTok
1. Memahami dan mengekspresikan perasaan, keinginan, niat, dan motivasi diri sendiri secara jelas.
2. Menafsirkan perasaan, keinginan, niat, dan motivasi orang lain.
3. Mencari solusi atas permasalahan hubungan yang muncul akibat kesalahpahaman.
Mengapa Hermeneutic Labor Menjadi Beban?
Beberapa faktor yang membuat hermeneutic labor menjadi beban, terutama bagi perempuan, antara lain:
- Stereotipe Gender: Masih adanya pandangan bahwa perempuan lebih pandai dalam hal komunikasi dan memahami perasaan orang lain.
- Kurangnya Kemampuan Ekspresi: Beberapa orang, terutama laki-laki, mungkin kesulitan mengungkapkan perasaan dan kebutuhan mereka secara gamblang.
- Dinamika Hubungan: Dalam hubungan yang tidak sehat, beban interpretasi bisa menjadi berat karena pasangan mungkin tidak mau terbuka atau acuh terhadap upaya yang dilakukan.
Baca Juga: Mengenal Istilah Payola yang Ramai di Industri Kpop, Praktik Terlarang di Dunia Hiburan