Rahasiagadis.com - Self-healing atau penyembuhan diri sendiri telah menjadi topik populer dalam beberapa tahun terakhir, terutama dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan mental dan kesejahteraan secara umum.
Namun, di balik tren positif self healing ini, terdapat beberapa mitos yang dapat menyesatkan dan bahkan merugikan.
Yup! Penting untuk memahami kenyataan di balik mitos-mitos ini agar kita dapat melakukan self-healing dengan cara yang benar dan efektif.
Berikut adalah beberapa mitos tentang self-healing yang penting kamu ketahui:
Mitos 1: Self-Healing Berarti Mengabaikan Emosi Negatif
Banyak yang percaya bahwa self-healing berarti selalu berpikir positif dan mengabaikan emosi negatif.
Faktanya, self-healing melibatkan penerimaan dan pemahaman penuh atas semua emosi, baik positif maupun negatif.
Baca Juga: 3 Makna Self Healing yang Sering Disalah Artikan
Mengabaikan atau menekan emosi negatif justru dapat memperburuk kondisi mental dan fisik.
Proses penyembuhan diri yang sehat melibatkan pengakuan, pemrosesan, dan pelepasan emosi-emosi tersebut dengan cara yang konstruktif.
Mitos 2: Self-Healing Adalah Proses yang Instan
Proses self-healing sering kali digambarkan sebagai sesuatu yang cepat dan mudah, padahal kenyataannya bisa memakan waktu lama dan memerlukan kesabaran.
Setiap orang memiliki kecepatan pemulihan yang berbeda, dan beberapa luka emosional atau trauma membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk benar-benar sembuh.
Mengharapkan hasil instan hanya akan menambah tekanan dan frustrasi. Penting untuk memberi diri sendiri waktu dan ruang yang diperlukan untuk proses penyembuhan.
Artikel Terkait
Sembuh dari Luka Ghosting, Coba Healing ke 5 Tempat Wisata Bandung Ini
Yuk Mengenal Food Healing dan Cara Menentukannya, Jangan Sembarang Makanan Masuk ke Mulut!
Ikonik! Rahasia Beauty dan Naura Ayu Luncurkan Lip Oil Tint dan Liquid Blush Sebagai Alat Healing Diri
5 Tips Healing setelah Putus Cinta atau Ditolak oleh si Dia
3 Makna Self Healing yang Sering Disalah Artikan