Istilah gaslighting semakin populer belakangan ini seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap kondisi mental. Gaslighting sendiri mengacu kepada jenis pelecehan emosional yang membuat seseorang mempertanyakan validitas dirinya.
Seseorang melakukan gaslighting dengan tujuan agar orang lain ragu terhadap pengalaman, perasaan, bahkan keyakinannya sendiri. Saat manipulasi ini digunakan khusus dengan tujuan rasisme, maka ini disebut dengan racial gaslighting.
Manipulasi jenis ini biasanya dialami oleh orang-orang yang memiliki kulit hitam. Racial gaslighting pun bisa terjadi dan ditemui di mana saja. Mulai dari sekolah, tempat kerja, fasilitas kesehatan, dan lainnya.
Selain dari orang lain, racial gaslighting ini bisa terjadi karena adanya bias keyakinan diri sendiri yang tidak disadari. Agar hal ini tidak terjadi, kamu harus kerap melakukan refleksi dan bertanggung jawab terhadap tindakan atau kata-kata.
Salah satu contoh dari tindakan racial gaslighting adalah sanggahan rasis terhadap Black Lives Matter atau sering disebut gerakan All Lives Matter. Tindakan ini mendorong pendukung Black Lives Matter untuk mempertanyakan kembali terkait keyakinan mereka.
Seseorang yang mengalami racial gaslighting akan merasakan penurunan kemampuan diri untuk mendeteksi tindakan pelecehan di masa mendatang. Itulah mengapa racial gaslighting bisa sangat merusak psikologis seseorang.
Langkah pertama untuk menghindari efek ini adalah dengan lebih banyak belajar mengenalinya. Jika sudah terlanjur mengalaminya, kamu harus meluangkan waktu untuk memeriksa diri secara mental, fisik, dan emosional.
Selain itu, kamu juga harus menghindari melakukan racial gaslighting dengan cara tidak terlalu ikut campur terhadap urusan orang lain.