3. Berbicara dengan Empati
Jika seseorang bersedia membahas ketakutannya, pertimbangkan untuk membuka percakapan dengan lembut dan empati.
Hindari mengambil sikap yang menyalahkan atau menilai, dan fokuslah pada mendengarkan dengan penuh perhatian.
Tanyakan bagaimana kalian bisa memberikan dukungan dan apa yang mereka butuhkan.
4. Ajak Mereka untuk Mencari Bantuan Profesional
Jika gamophobia menjadi hambatan serius dalam kehidupan seseorang, ajak mereka untuk mencari bantuan profesional.
Terapis atau konselor dapat membantu mengidentifikasi akar penyebab ketakutan dan memberikan strategi untuk mengatasi rasa takut tersebut.
Dalam beberapa kasus, terapi individu atau terapi pasangan mungkin diperlukan.
Baca Juga: 4 Hal Penting terkait Finansial yang Harus Didiskusikan dengan Pasangan sebelum Menikah
5. Tawarkan Dukungan dan Kesabaran
Memberikan dukungan dan kesabaran sangat penting.
Pernikahan bukanlah komitmen yang harus dikejar oleh semua orang, dan setiap individu memiliki waktu dan ritme yang berbeda dalam mengatasi ketakutan mereka.
Tawarkan dukungan tanpa memberikan tekanan untuk segera mengatasi masalah tersebut.
6. Bersiap untuk Mengakui Batasan
Menghadapi gamophobia tidak selalu mudah, dan terkadang kita perlu mengakui batasan kita sendiri.