Selain itu, munculnya perilaku selingkuh juga dapat dipengaruhi oleh faktor situasional, seperti stres, kegagalan hubungan, atau kesempatan yang tersedia.
Oleh karena itu, sifat selingkuh lebih kompleks daripada sekadar faktor genetik.
Penting untuk diingat bahwa menggeneralisasi perilaku selingkuh sebagai warisan genetik dapat menyederhanakan kompleksitas manusia.
Selalu ada peran kebebasan berpikir, pilihan, dan pertimbangan etis dalam setiap tindakan individu. (*)
Baca Juga: Mengenal 7 Ciri-ciri Pasangan Selingkuh, Salah Satunya Ubah Kata Sandi HP