Biasanya, perilaku ini mengakibatkan konsekuensi yang merugikan untuk penderitaOniomania Disorder.
Sebenarnya, American Psychiatric Association (APA) tidak mengakui kalau Oniomania Disorder adalah gangguan mental.
Namun, bila kebiasaan ini diabaikan, seseorang bisa mengalami kekacauan finansial karena kegiatan belanjanya.
Melansir dari laman Metro UK, seorang terapis di London, Inggris, Sally Baker, mengemukakan kalau Oniomania Disorder adalah keinginan yang tidak terkendali untuk berbelanja.
Orang dengan Oniomania Disorder juga suka sekali melakukan pembelian, lho.
Sally Baker juga menjelaskan bahwa orang dengan gangguan Oniomania Disorder lebih banyak dialami oleh perempuan apalagi kini ada belanja online.
"Oniomania seringkali dirahasiakan dengan baik dengan strategi rumit yang digunakan untuk menyembunyikan hasil belanja yang berlebihan dan tingkat utang yang terus meningkat tak terhindarkan," jelas Sally Baker.
Sally Baker melanjutkan, "Lalu, sejauh mana masalah mental tersebut baru terungkap ketika utang mereka tak lagi bisa dikelola tapi mereka terus membeli sesuatu."
Baca Juga: 6 Tempat Belanja Batik di Solo yang Wajib Dikunjungi!
Perbedaan Oniomania Disorder dengan Shopaholic
Masalah terbesar adalah banyak orang yang menyangka Oniomania Disorder adalah shopaholic.
Padahal, Oniomania Disorder dengan shopaholic adalah sesuatu yang berbeda.
Perbedaan Oniomania Disorder dan shopaholic terletak pada perasaan yang rasakan.
Shopaholic