Perubahan dalam ritme sirkadian dan siklus tidur-bangun juga dapat memengaruhi perubahan suasana hati.
2. Pengaruh pada kualitas tidur: Cahaya bulan purnama dapat mempengaruhi produksi hormon melatonin, yang berperan dalam mengatur siklus tidur dan bangun.
Cahaya terang dapat mengganggu produksi melatonin dan menyebabkan gangguan tidur.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang mungkin tidur lebih sedikit dan kualitas tidurnya dapat terganggu selama periode Supermoon.
3. Dampak pada siklus reproduksi: Efek Supermoon pada siklus reproduksi manusia masih diperdebatkan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa spesies hewan mengikuti siklus Bulan untuk melakukan reproduksi.
Namun, penelitian mengenai hubungan ini pada manusia belum memberikan hasil yang konsisten.
Baca Juga: Kenali Fenomena Thirst Trap, Pamer Potret Seksi di Medsos untuk Menarik Perhatian
Hasil penelitian yang bertentangan
Terdapat beberapa hasil penelitian yang memberikan pandangan yang bertentangan tentang pengaruh Supermoon pada manusia.
Beberapa penelitian mengaitkan peningkatan kelahiran dengan Bulan Purnama, sementara penelitian lain tidak menemukan pola yang jelas.
Penelitian di Jepang menunjukkan adanya peningkatan kelahiran pada malam hari saat Bulan Purnama, sementara penelitian lain di masa lampau tidak mengungkapkan korelasi yang jelas antara siklus Bulan dan frekuensi kelahiran.
Meskipun terdapat keyakinan dan penelitian mengenai pengaruh Bulan terhadap tubuh manusia, hasilnya masih ambigu dan perlu penelitian lebih lanjut.
Supermoon dan fenomena Bulan lainnya memang dapat memiliki dampak pada perasaan, tidur, dan siklus biologis kita, tetapi dampaknya tidak dapat dipastikan secara pasti.
Penting untuk diingat bahwa efek Super Blue Moon ini mungkin dapat berbeda bagi individu yang berbeda, dan pengaruh ini mungkin lebih kompleks daripada yang kita bayangkan. (*)