Mengutip dari Health, jumlah estrogen yang meningkat menjelang ovulasi berpengaruh pada energi yang dimiliki cewek.
Namun, ini tidak terjadi lama. Kamu akan segera menjadi lemas dan lelah setelah jumlah estrogen menurun drastis.
Baca juga: Bukan Mitos, Ini Alasan Mengapa Siklus Menstruasi Kamu Berubah saat Sedang Traveling
- Meningkatnya jumlah keputihan
Kamu jangan khawatir jika mendadak mengalami keputihan yang lebih banyak dari hari-hari sebelumnya.
Penyebabnya bisa jadi adalah ovulasi. Pada fase ini, jumlah lendir yang keluar akan meningkat.
Selain itu, warna hingga teksturnya juga akan berbeda dari keputihan pada waktu lain.
Lendir yang keluar cenderung lebih lengket dengan warna kuning, putih, atau cloudy.
Semuanya akan kembali seperti semula setelah siklus menstruasi kamu memasuki fase berikutnya.
Baca juga: Waspada Menstruation Gingivitis, Nyeri pada Gusi Jelang Menstruasi
- Meningkatnya suhu tubuh
Beberapa wanita cenderung akan lebih banyak berkeringat saat fase ovulasi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan suhu tubuh sebanyak 0,5 hingga 1 derajat Fahrenheit.
Meski perubahannya kecil, itu tetap membuat tubuh mengeluarkan lebih banyak keringat dari biasanya.
Ini terjadi karena tepat setelah ovulasi, corpus luteum terbentuk dan memproduksi progesterone untuk menyiapkan tubuh jika ada kemungkinan hamil.
Baca juga: Mengenal Delusionship, Bayangan Berpacaran dengan Orang yang Bahkan Tidak Kenal Kamu
- Merasakan kembung
Kembung ternyata tidak hanya terjadi karena PMS. Ovulasi pun bisa memberikan dampak serupa ke tubuh kamu.
Gejala ini bisa terjadi selama beberapa jam atau ada juga yang sampai beberapa hari.