Faktor dalam yang Meningkatkan Risiko Kanker Payudara
Selain IMT, ada sederet faktor lain yang membuat seseorang memiliki resiko lebih tinggi terhadap kanker payudara.
- Jenis Kelamin dan Usia
Penting untuk dicatat bahwa kanker payudara dapat memengaruhi individu dari semua jenis kelamin.
Namun, berbagai studi menemukan bahwa wanita memiliki risiko yang lebih tinggi. Usia juga memainkan peran penting. Risikonya meningkat seiring bertambahnya usia.
NIH National Cancer Institute Surveillance, Epidemiology, and End Results Program menemukan sebagian besar kasus kanker payudara dialami wanita berusia 50 tahun ke atas.
Pemeriksaan kanker payudara secara teratur, seperti mammogram, disarankan, terutama untuk individu di atas usia 40 tahun.
Baca juga: Ukuran Payudara Berbeda, Apakah Itu Tanda Kanker seperti yang Dialami Shannen Doherty?
- Riwayat Keluarga
Sebuah studi yang dipublikasikan pada 2021 silam melaporkan hampir 10% kasus kanker payudara dikaitkan dengan riwayat keluarga yang juga pernah menderita penyakit yang sama.
Dengan kata lain, orang yang keluarganya pernah mengalami kanker payudara memiliki risiko lebih tinggi.
Individu dengan anggota keluarga tingkat pertama (ibu, saudara perempuan, atau putri) yang telah mengalami kanker payudara mungkin perlu lebih waspada dan mempertimbangkan pemeriksaan lebih awal.
Baca juga: Payudara Terasa Sakit sebelum Menstruasi, Apa Penyebabnya?
- Konsumsi Alkohol
Penelitian berjudul Links between Alcohol Consumption and Breast Cancer: A Look at the Evidence menunjukkan hubungan antara konsumsi alkohol dan peningkatan risiko kanker payudara sebanyak 10%.
Ini dikarenakan alkohol dapat meningkatkan jumlah estrogen. Selain itu, alkohol juga dapat merusak deoxyribonucleic acid (DNA) di sel-sel yang ada pada jaringan payudara.