Jika selama wawancara, kamu merasa bahwa pewawancara hanya tertarik pada latar belakang pendidikan atau pekerjaanmu dan tidak peduli tentang kepribadian atau soft skill kamu, ini dapat menandakan bahwa perusahaan mengutamakan kuantitas daripada kualitas sumber daya manusia.
Ini juga menunjukkan bahwa perusahaan tidak ingin melihat sisi kreatif dan ide-ide baru dari karyawan.
Baca juga: Takut Hidup Susah, 5 Zodiak Ini Lebih Memilih Uang Dibandingkan Cinta
- Pewawancara Terlalu Terbuka Dalam Komentarnya
Seorang pewawancara yang berbicara secara tidak pantas atau mencela mantan karyawan dapat menunjukkan sikap negatif atau toksik dalam perusahaan.
Jika pewawancara terlalu terbuka dalam komentarnya tentang karyawan sebelumnya atau menjatuhkan perusahaan lain, ini bisa menjadi pertanda bahwa perusahaan tidak mencerminkan nilai-nilai etika dan profesionalisme.
Kamu mungkin perlu berpikir ulang apakah akan tetap mau bekerja di perusahaan tersebut.
Baca juga: Fenomena Career Cushioning, Tren Baru di Dunia Kerja saat Musim PHK
- Keterangan Tentang Job Desk atau Tanggung Jawab Kurang Jelas
Salah satu hal penting dalam wawancara adalah untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang peran dan tanggung jawab yang akan kamu pegang jika diterima di perusahaan tersebut.
Jika pewawancara tidak memberikan keterangan yang jelas tentang apa yang diharapkan dari peran kamu atau tidak dapat menjelaskan tugas-tugas yang akan kamu jalani, ini dapat menandakan kurangnya struktur dan komunikasi yang baik dalam perusahaan. (*)