Tirto: Tiga Pengasingan, Sebuah Monolog Tentang Tirto Adhi Soerjo
Puncak dari Di Tepi Sejarah musim ketiga dimulai dengan pementasan monolog berjudul "Tirto: Tiga Pengasingan".
Pementasan ini mengisahkan tiga masa pengasingan R.M. Tirto Adhi Soerjo, seorang perintis pers Indonesia.
Melalui monolog ini, penonton diajak untuk melihat sisi manusiawi dari tokoh ini yang mungkin terlupakan.
Tirto Adhi Soerjo menghadapi tiga masa pengasingan pada tahun 1910, 1913, dan menjelang kematiannya pada tahun 1918.
Setiap masa pengasingan memberikan gambaran tentang kehidupan Tirto yang penuh warna, terutama dalam konteks pemberontakan dan perjuangan pers di Indonesia pada masa itu.
Monolog "Tirto: Tiga Pengasingan" yang ditulis oleh Ibed S. Yuga ini dikembangkan dengan memadukan unsur-unsur emosional dan intelektual melalui pendekatan ode, sebuah bentuk puisi liris.
Sutradara pementasan, Putu Fajar Arcana, menegaskan bahwa tantangan terbesar dalam memanggungkan Tirto adalah menjaga keseimbangan antara estetika dan fakta sejarah.
"Tirto: Tiga Pengasingan" merupakan produksi Titimangsa ke-73 yang digelar dengan penonton terbatas di Teater Salihara Jakarta, Selasa, 5 Desember 2023 Pukul 20.00 WIB dan berikutnya akan ditayangkan secara daring di Indonesiana TV.
Sebagai penutup rangkaian musim ketiga, pementasan ini berhasil menyajikan kisah inspiratif dengan melibatkan seniman dan pekerja seni berbakat.
Diharapkan, festival ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga mendorong pemahaman dan apresiasi terhadap tokoh-tokoh sejarah Indonesia yang memainkan peran penting dalam perjalanan bangsa.