Rahasiagadis.com - Rusia, dengan kekayaan sejarah dan budayanya, memiliki tradisi Natal yang unik dan berbeda dari negara-negara Barat.
Salah satu perbedaan mencolok adalah tanggal perayaan Natal yang jatuh pada 7 Januari, bukan pada tanggal 25 Desember seperti yang umumnya dirayakan oleh umat Nasrani di seluruh dunia.
Mari kita mengetahui alasan di balik keputusan Rusia untuk merayakan Natal pada tanggal yang berbeda.
1. Kalender Julian dan Natal pada 7 Januari
Rusia, bersama dengan beberapa gereja Ortodoks lainnya, mengikuti kalender Julian untuk menentukan tanggal perayaan Natal.
Kalender Julian ini diperkenalkan oleh Julius Caesar pada tahun 45 SM dan kemudian diperbaharui oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582 menjadi kalender Gregorian yang umum digunakan saat ini.
Namun, beberapa gereja Ortodoks, termasuk Gereja Ortodoks Rusia, tetap mempertahankan kalender Julian.
Baca Juga: Lirik Lagu All I Want For Christmas Is You - Mariah Carey yang Sering Diputar saat Natal
2. Hari Natal Lama dan Pengaruh Sejarah
Natal yang dirayakan pada tanggal 7 Januari juga dikenal sebagai "Hari Natal Lama" atau "Malanka."
Tradisi ini berkaitan dengan penggunaan kalender Julian, yang memiliki selisih waktu sekitar 13 hari dengan kalender Gregorian.
Ketika Inggris dan sebagian besar negara Barat beralih ke kalender Gregorian pada abad ke-18, mereka menghilangkan periode waktu ini dan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai Natal.
Namun, Gereja Ortodoks Rusia dan gereja-gereja Ortodoks lainnya tetap mempertahankan tradisi menggunakan kalender Julian.