Rahasiagadis.com - Dalam hidup, kita tidak pernah tahu akan bertemu dengan siapa dan orang seperti apa.
Ada kalanya itu bertemu dengan orang yang sikapnya kurang baik terhadap kita atau bahkan semena-mena terhadap kita.
Orang itu bisa saja menjadi teman, pacar, atau bahkan keluarga. Sayangnya, beberapa orang memilih untuk berusaha membuat orang yang tidak baik itu menjadi baik.
Apakah kamu juga pernah atau sedang menghadapi situasi serupa? Bukannya mundur dan menjauh, kamu tetap bertahan dan berusaha mengubah orang yang toksik.
Mengapa kamu berbuat demikian? Ada beberapa alasan yang mendasarinya. Yuk, simak!
Baca juga: 5 Cara Bertahan dan Melanjutkan Hidup setelah Pasangan Pergi untuk Selama-lamanya
- Terjebak dalam Siklus Validasi
Kita seringk kali terjebak dalam siklus di mana kita mencari persetujuan atau validasi dari orang lain, terutama dari mereka yang sulit diatur.
Rasa puas dan bahagia kita sering kali terkait erat dengan bagaimana orang lain melihat dan menilai kita.
Ini bisa menjadi jebakan berbahaya karena membuat kita terus-menerus mencari validasi dari orang-orang yang mungkin tidak benar-benar peduli tentang perasaan kita.
Baca juga: Nonton Film Superhero Ternyata Bagus untuk Kesehatan Mental! Ini 5 Manfaatnya
- Kenyamanan dan Kebiasaan
Beberapa dari kita cenderung mengikuti pola hidup yang sudah menjadi kebiasaan dan nyaman.
Karena merasa sudah biasa, kita kadang tetap memilih berhubungan dengan orang-orang yang tidak baik.
Kebiasaan memang memegang peran besar dalam kehidupan kita dan terkadang kita lebih suka bertahan pada sesuatu yang akrab meskipun itu merugikan daripada menghadapi ketidakpastian dari sesuatu yang baru.
Baca juga: 5 Dampak Negatif yang Harus Kamu Tanggung Jika Nekat Isolasi Diri!