Menjaga citra palsu dapat menjadi sumber stres dan kecemasan.
Seseorang yang menjadi poser mungkin selalu merasa tertekan untuk mempertahankan kesan palsu mereka, dan takut ketahuan oleh orang lain.
4. Kehilangan kepercayaan orang lain
Ketika seseorang ketahuan menjadi poser, mereka dapat kehilangan kepercayaan orang lain.
Kepercayaan adalah aspek kunci dalam membangun hubungan yang kuat, dan ketika itu hilang, dapat sulit untuk memulihkannya.
Baca Juga: Dampak Mindless Scrolling, Ketika Menggulir Media Sosial Tanpa Tujuan
5. Kehilangan peluang pembelajaran
Sebaliknya, menjadi terlalu fokus pada image palsu dapat menghambat perkembangan dan pembelajaran pribadi.
Orang yang menjadi poser mungkin tidak terbuka untuk pengalaman baru dan wawasan yang berharga karena mereka khawatir akan menghancurkan citra mereka yang sudah dibangun.
6. Pemborosan energi dan waktu
Berperilaku sebagai poser membutuhkan energi dan waktu yang signifikan.
Ini adalah upaya yang melelahkan dan dapat menguras sumber daya yang seharusnya digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.
7. Kesulitan dalam menerima diri sendiri
Terlalu fokus pada citra palsu dapat membuat seseorang sulit menerima diri mereka sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Mereka mungkin merasa tidak puas dengan siapa mereka sebenarnya dan selalu merasa perlu untuk menjadi orang lain.
Artikel Terkait
Ide Pacaran Seru Plus Hemat ala Gen-Z, Wajib Coba Biar Tidak Fomo!
FOMO! 3 Film Ini Wajib Kamu Tonton di Bioskop Bulan Juli 2023, Ada Mission: Impossible
Jangan Gampang Percaya Konten Medsos, Ketahui Perbedaan Expert dan Poser Lebih Dulu!
Cuma Ikutan Tren, Kenali Sosok Poser di Media Sosial