Tertarik Pada Pelaku Kriminal, Kenali Hybristofilia dan Karakteristiknya Yuk!

Rahasiagadis.com - Hybristofilia, meskipun mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, adalah fenomena psikologis yang menarik perhatian para peneliti dan ahli kesehatan mental.

Istilah Hybristofilia merujuk pada kecenderungan seseorang untuk merasa terangsang atau tertarik secara romantis oleh orang yang terlibat dalam perilaku kriminal atau kejahatan.

Nah, berikut ini kita akan menggali lebih dalam untuk memahami hybristofilia, penyebabnya, dan dampaknya pada hubungan interpersonal.

Apa sih Hybristofilia?

Hybristofilia berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu "hybristos" yang berarti 'kejahatan' dan "philia" yang berarti 'cinta' atau 'kecenderungan untuk mencintai'.

Dengan demikian, hybristofilia dapat diartikan sebagai ketertarikan seksual atau romantis terhadap para pelaku kejahatan.

Orang yang mengalami hybristofilia cenderung merasa tergoda oleh kekuatan atau daya tarik yang dimiliki oleh individu yang terlibat dalam perilaku kriminal.

Baca Juga: Mengenal Sunday Scaries, Kecemasan Menghadapi Hari Senin

Karakteristik Hybristofilia

- Keterikatan pada Kekuatan: Orang yang mengalami hybristofilia mungkin merasa tertarik pada kekuatan atau keberanian yang dimiliki oleh pelaku kejahatan. Mereka dapat melihat pelaku kriminal sebagai figur yang mendominasi dan memiliki kontrol atas situasi.

- Daya Tarik terhadap Ketidakpatuhan: Hybristofilia sering kali terkait dengan daya tarik terhadap individu yang menunjukkan ketidakpatuhan terhadap norma sosial atau hukum. Keberanian untuk melanggar aturan dapat memicu ketertarikan yang intens.

- Fantasi dan Imajinasi yang Intens: Individu dengan hybristofilia cenderung memiliki fantasi dan imajinasi yang intens terkait dengan kejahatan atau perilaku kriminal. Mereka dapat merancang skenario romantis di sekitar tindakan kriminal yang dilakukan oleh pasangan mereka.

Penyebab Hybristofilia

- Faktor Psikologis: Beberapa peneliti berhipotesis bahwa hybristofilia dapat terkait dengan faktor psikologis, seperti keinginan untuk mengatasi rasa takut atau kecemasan melalui hubungan dengan individu yang kuat dan mendominasi.