3. Manfaatkan pemberian umpan balik
Bos yang micromanage sering memberikan umpan balik yang sangat rinci. Manfaatkan umpan balik ini sebagai peluang untuk belajar dan berkembang.
Pertimbangkan umpan balik sebagai cara untuk meningkatkan keterampilan kalian.
Ajukan pertanyaan jika kalian membutuhkan klarifikasi tentang ekspektasi atau tugas yang diberikan.
Baca Juga: Kenali Contoh Gaslighting yang Terjadi di Keluarga, Persahabatan hingga Lingkungan Pekerjaan
4. Tetapkan batasan yang jelas
Jika kalian merasa bos kalian terlalu mendalam terlibat dalam pekerjaan kalian, cobalah untuk menetapkan batasan yang jelas.
Jelaskan kepada bos kalian ketika kalian merasa bahwa tingkat pengawasannya berlebihan atau bahwa kalian memerlukan ruang untuk bekerja secara mandiri. Penting untuk melakukannya dengan sopan dan profesional.
5. Ajukan pertanyaan yang strategis
Daripada menolak atau menentang instruksi bos kalian secara langsung, coba ajukan pertanyaan yang strategis.
Ini dapat membantu kalian memahami dengan lebih baik tujuan dan niat di balik instruksi tersebut.
Kadang-kadang, bos yang micromanage hanya ingin memastikan pekerjaan dilakukan dengan benar dan mungkin tidak menyadari cara mereka mempengaruhi karyawan.
6. Jangan bawa pekerjaan ke rumah
Usahakan untuk memisahkan pekerjaan dari kehidupan pribadi kalian.
Jika kalian membawa pekerjaan yang dipantau secara ketat oleh bos kalian ke rumah, itu dapat meningkatkan tingkat stres dan frustrasi kalian.