Rahasiagadis.com - Fake apology atau permintaan maaf palsu adalah permintaan maaf yang tidak didasari oleh rasa penyesalan atau niat untuk memperbaiki kesalahan.
Biasanya, orang yang melakukan fake apology melakukannya dengan maksud tertentu, seperti untuk menghindari konsekuensi negatif atau mempertahankan citra positif mereka.
Dalam banyak kasus, tindakan fake apology ini hanya mengecewakan pihak yang telah dirugikan, karena mereka tidak mendapatkan pengakuan yang tulus atas kesalahan yang telah dilakukan.
Tanda-tanda orang yang sedang melakukan fake apology:
Baca Juga: 5 Cara Minta Maaf yang Tulus supaya Kamu Dimaafkan Setelah Bikin Kesalahan
1. Tidak mengakui kesalahan dengan jelas: Orang yang melakukan fake apology cenderung tidak mengakui kesalahan mereka secara konkret.
Mereka mungkin menggunakan kata-kata samar atau umum yang tidak merujuk pada tindakan atau kesalahan yang sebenarnya.
2. Tidak menunjukkan penyesalan yang tulus: Orang yang berusaha melakukan permintaan maaf palsu biasanya tidak menunjukkan ekspresi wajah atau bahasa tubuh yang menunjukkan penyesalan yang tulus. Mereka mungkin terlihat cuek atau malah defensif.
3. Menyalahkan orang lain: Pihak yang melakukan fake apology seringkali mencoba mengalihkan tanggung jawab dengan menyalahkan orang lain atau situasi.
Mereka mungkin berkata, "Saya minta maaf jika kamu merasa tersakiti" tanpa mengakui kesalahan mereka sendiri.
Baca Juga: Sorry Syndrome: Terlalu Sering Minta Maaf yang Berujung Rugi Sendiri
4. Tidak berusaha memperbaiki kesalahan: Permintaan maaf yang tulus sering diikuti dengan tindakan konkret untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi.
Namun, orang yang melakukan fake apology jarang berusaha melakukan perubahan atau memperbaiki hubungan.
5. Mengulangi kesalahan: Seringkali, orang yang berulang kali melakukan tindakan yang sama tanpa perubahan nyata merupakan tanda dari fake apology.