Rahasiagadis.com - Impulsive buying, atau belanja impulsif, adalah kebiasaan membeli barang-barang secara spontan tanpa perencanaan matang.
Impulsive buying ini seringkali dipicu oleh emosi, seperti kebahagiaan, kesedihan, atau stres, dan dapat menyebabkan pengeluaran yang tidak terduga dan bahkan berakibat negatif pada keuangan.
Mengapa Impulsive Buying Terjadi?
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan impulsive buying, seperti:
- Emosi: Kebutuhan untuk merasa senang, puas, atau mengurangi stres dapat mendorong seseorang untuk berbelanja impulsif.
- Tekanan Sosial: Iklan, media sosial, dan pengaruh teman dapat membuat seseorang merasa perlu membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.
Baca Juga: Perbedaan Self Reward dan Impulsive Buying yang Sering Disalahpahami!
- Kemudahan Akses: Kemudahan berbelanja online dan kemudahan penggunaan kartu kredit dapat mempermudah impulsive buying.
- Kurangnya Perencanaan Keuangan: Tidak memiliki anggaran dan tidak melacak pengeluaran dapat membuat seseorang lebih mudah tergoda untuk berbelanja impulsif.
Dampak Negatif Impulsive Buying
Impulsive buying dapat memiliki dampak negatif pada keuangan, seperti:
- Pengeluaran Berlebih: Berbelanja impulsif dapat menyebabkan pengeluaran yang melebihi anggaran dan membuat seseorang terlilit hutang.
- Keuangan yang Tidak Stabil: Impulsive buying dapat membuat keuangan seseorang tidak stabil dan sulit mencapai tujuan keuangan.
Baca Juga: 7 Cara Mencegah Panic Buying Jelang Puasa