Rahasiagadis.com - Dalam upaya untuk mengatasi perasaan kesepian, beberapa kalian cenderung menghadapinya dengan cara yang tidak sehat, salah satunya adalah melalui belanja impulsif.
Meskipun belanja bisa memberikan kesenangan sejenak, belanja impulsif yang berlebihan seringkali dapat menimbulkan dampak negatif pada keuangan dan kesejahteraan mental.
Yup! Belanja impulsif adalah kegiatan berbelanja yang dilakukan secara tiba-tiba, tanpa perencanaan sebelumnya, dan sering kali dipicu oleh emosi atau perasaan tertentu, seperti kesepian, kebosanan, stres, atau bahkan kebahagiaan berlebihan.
Saat menghadapi kesepian, kalian mungkin merasa lebih baik dengan membeli sesuatu sebagai cara untuk mengisi perasaan hampa.
Tanda-tanda kesepian
Kesepian adalah perasaan yang dialami oleh hampir semua orang pada suatu titik dalam hidup mereka.
Tanda-tanda kesepian meliputi perasaan terisolasi, kurangnya koneksi sosial yang mendalam, perasaan tidak dipahami, dan kekosongan emosional.
Kalian yang merasa kesepian sering mencari cara untuk mengisi kekosongan itu, dan salah satunya adalah melalui belanja impulsif.
Baca Juga: 6 Cara Mencegah Kecanduan Belanja Online yang akan Berdampak pada Kesehatan Mental
Belanja sebagai bentuk pengganti koneksi sosial
Kalian yang kesepian cenderung mencari bentuk pengganti untuk kekurangan koneksi sosial, dan salah satunya adalah dengan membeli barang-barang.
Ketika kalian berbelanja, otak melepaskan dopamin, yaitu neurotransmitter yang berhubungan dengan kenikmatan dan kepuasan.
Ini bisa memberikan perasaan sejenak yang menyenangkan dan membuat kalian merasa lebih baik sementara.
Dampak negatif belanja impulsif pada kesejahteraan