Dalam periode pertengahan, filsuf seperti Panaetius dan Posidonius membentuk cabang baru dari stoikisme yang lebih fleksibel dan terfokus pada aspek religius.
Selama masa kekaisaran Romawi, filsuf seperti Seneca dan Epictetus mempopulerkan stoikisme dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari serta etika.
Manfaat dan relevansi stoikisme dalam kehidupan modern
Stoikisme tetap relevan dalam dunia yang semakin kompleks ini.
Prinsip-prinsipnya membantu kita menangani stres, emosi negatif, dan perubahan yang tidak terduga.
Stoikisme mengajarkan kita bagaimana menerapkan logika dan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan, serta menghargai apa yang kita miliki. (*)