Pakaian ketat atau bahan yang tidak dapat menyerap keringat dengan baik dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak.
Pilihlah pakaian yang longgar dan terbuat dari bahan yang dapat menyerap keringat, seperti katun.
Hindari pemakaian underwear yang terlalu ketat dan pastikan untuk mengganti pakaian dalam secara teratur.
Baca juga: Mengenal Dyspareunia, Kesakitan saat Berhubungan Seksual
- Kurangnya Ventilasi dan Kelembapan
Lingkungan Miss V yang kurang ventilasi dan lembap dapat memicu pertumbuhan bakteri yang menyebabkan bau tidak sedap.
Penting untuk memberikan ventilasi yang cukup, terutama saat tidur malam.
Gunakan pakaian tidur yang nyaman dan hindari penggunaan celana dalam yang terlalu ketat saat istirahat.
Pastikan area Miss V selalu kering setelah mandi dan hindari mengenakan pakaian yang basah untuk jangka waktu yang lama.
Baca juga: Bagaimana Bentuk Miss V yang Normal? Ini Ciri-Cirinya
- Kurangnya Hidrasi Tubuh
Hidrasi tubuh yang kurang juga dapat memengaruhi aroma Miss V.
Kurangnya cairan dalam tubuh dapat membuat urin menjadi lebih terkonsentrasi dan beraroma kuat, termasuk aroma yang mirip dengan telur busuk.
Pastikan kamu minum cukup air setiap hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Air dapat membantu membersihkan toksin dari dalam tubuh dan menjaga keseimbangan pH yang optimal.
Artikel Terkait
Apakah Menstruasi bisa Mengatasi atau Malah Memperparah Infeksi Jamur pada Miss V?
Hal-Hal yang Dianggap 'Kotor' Padahal Sebenarnya Normal Terjadi pada Miss V
Kapan Sebaiknya Kamu Mengenakan Panty Liner agar Tidak Mengganggu Kesehatan Miss V?
Hal Penting yang Perlu Kamu Tahu soal Penggunaan Parfum untuk Miss V, Aman Nggak Ya?
Mengapa Ada Bercak Gelap di Miss V Kamu? Cek Penyebabnya