Setelah kamu mencatat tanggal awal dan akhir menstruasi selama beberapa bulan berturut-turut.
Hitunglah jumlah hari antara hari pertama menstruasi dalam satu siklus hingga hari pertama menstruasi berikutnya.
Contoh: Jika siklus kamu dimulai pada tanggal 1 Januari dan berakhir pada tanggal 28 Januari, maka siklus tersebut berlangsung selama 28 hari.
Baca juga: Benarkan Ada Hubungan antara Bulan Purnama dan Siklus Menstruasi?
Langkah 3: Tentukan Rata-Rata Siklus
Kamu sudah berhasil menghitung jumlah hari untuk beberapa siklus. Sekarang, tambahkan angka-angka tersebut dan bagi dengan jumlah siklus yang dihitung.
Contoh: Jumlah total hari siklus selama 3 bulan adalah 28 + 30 + 27 = 85 hari.
Bagi 85 hari dengan 3 siklus, maka rata-rata siklus menstruasi kamu adalah 28,3 hari.
Baca juga: Kurang Percaya Diri Gara-Gara Lengan Besar? 5 Olahraga Ini Efektif untuk Mengecilkannya
Langkah 4: Perhatikan Perubahan dan Ketidaknormalan
Setelah mengetahui rata-rata siklus menstruasi, perhatikan apakah ada perubahan signifikan atau ketidaknormalan dalam siklus dari bulan ke bulan.
Fluktuasi beberapa hari dalam siklus adalah normal, tetapi perubahan yang drastis atau siklus yang tidak teratur mungkin perlu dikonsultasikan dengan dokter.
Penting untuk diingat bahwa siklus menstruasi setiap wanita bisa berbeda-beda dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti hormon, pola makan, stres, dan faktor kesehatan lainnya.
Menghitung siklus menstruasi adalah langkah awal dalam memahami tubuh kamu sendiri dan juga kesehatan reproduksi.
Artikel Terkait
Kenali Warna Darah Menstruasi yang Tidak Normal!
Menstruasi Bisa Membuat Kamu Mengalami Insomnia, Cek Faktanya di Sini
Yuk, Pahami Alasan Mengapa Payudara Terasa Gatal sebelum Menstruasi!
Apakah Cokelat Benar-Benar Bisa Meredakan Kram Menstruasi?
Benarkan Minum Antibiotik Bisa Menunda Menstruasi?