Studi oleh peneliti dari Harvard School of Public Health (HSPH), wanita yang sering mengkonsumsi mie instan ditemukan lebih mungkin mengalami sindrom metabolik, termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol, dan gula darah
Baca Juga: Rekomendasi Makanan Sehari-Hari untuk Menormalkan Siklus Menstruasi
Hal tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Dari beberapa dampak tersebut merupakan penyebab tidak teraturnya siklus haid pada wanita.
Para peneliti mempelajari 10.711 orang dewasa di Korea Selatan, negara dengan konsumsi mie instan tertinggi di dunia. Mereka mengamati wanita dengan rentang usia 16-64 tahun.
Wanita yang makan mie instan setidaknya dua kali seminggu menunjukkan risiko sindrom metabolik 68% lebih tinggi. Artinya ketika semakin tinggi sindrom metabolik, akan semakin tinggi risiko tidak teraturnya haid.
Frank Hu, profesor nutrisi dan epidemiologi di HSPH dan penulis senior studi tersebut, melarang seringnya konsumsi mie instan dalam artikel New York Times. Dia mengatakan jangan terlalu sering konsumsi mie, setidaknya satu atau dua kali sebulan.
Baca Juga: 5 Makanan yang Dapat Dijadikan Pengganti Produk Skincare Kamu
Seorang peneliti Dr. Hyun Joon Shin, juga mengatakan bahan kimia yang disebut bisphenol A (BPA) yang umumnya ditemukan dalam wadah styrofoam yang digunakan untuk menampung beberapa merek mie instan dapat mengganggu hormon tubuh, terutama hormon estrogen.
Sedangkan hormon ini salah satu penentu siklus haid pada wanita. Jika keseimbangan hormon tersebut terganggu, maka bisa dikatakan juga berpengaruh pada keteraturan siklus haid.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, bisa dijadikan pengingat pentingnya memahami dampak dari jenis makanan dan zat apa yang kita masukkan ke dalam tubestrogen Jadi, bagi kaum wanita khususnya, harus semakin selektif ya dalam mengonsumsi makanan terutama yang proses memasaknya instan.