Rahasiagadis.com - Karena dialami sebagian besar cewek, kram menstruasi dianggap sebagai gejala yang wajar ketika akan datang bulan.
Rasa sakitnya biasanya bervariasi dari yang ringan hingga yang parah. Durasinya pun tak sama antara setiap menstruasi, ada yang satu hari hingga beberapa hari.
Namun, yang menjadi pertanyaan adalah seberapa parah kram menstruasi yang masih 'wajar' dan yang sudah dianggap berlebihan.
Baca juga: Bukan Mitos, Ini Alasan Mengapa Siklus Menstruasi Kamu Berubah saat Sedang Traveling
Artikel ini akan menjawab pertanyaan tersebut agar kamu juga dapat menilai apakah kram yang kamu rasakan perlu dikhawatirkan atau tidak.
- Apa tanda kram menstruasi yang terlalu parah?
Kram menstruasi disebabkan oleh kontraksi pada rahim yang terjadi sebelum atau saat haid.
Kram menstruasi terasa seperti nyeri berdenyut atau kram di perut bagian bawah.
Kamu mungkin juga merasakan tekanan atau nyeri terus menerus di area tersebut. Rasa sakit bisa menjalar ke punggung bawah dan paha bagian dalam.
Baca juga: Waspada Menstruation Gingivitis, Nyeri pada Gusi Jelang Menstruasi
Kram biasanya dimulai satu atau dua hari sebelum haid, memuncak sekitar 24 jam setelah haid dimulai. Rasa sakitnya biasanya bertahan selama dua hingga tiga hari.
Kram biasanya juga disertai dengan gejala lain, mulai dari mual, pusing, hingga sakit kepala.
Kram menstruasi cenderung terasa sakit, tetapi itu biasanya akan tetap merespons saat diberi obat pereda nyeri, seperti ibuprofen.
Baca juga: Jangan Panik! 5 Perubahan pada Tubuh Ini Normal Terjadi saat Kamu Mengalami Ovulasi
Namun, kram yang sangat parah cenderung akan tetap sakit hingga beberapa hari. Rasa sakitnya mungkin reda setelah kamu minum obat, tetapi itu akan kembali muncul.