Pertumbuhan profesional sering kali memerlukan kesempatan untuk mengambil tanggung jawab lebih besar, belajar dari kesalahan, dan mengembangkan keterampilan baru.
Micromanagement mengurangi kesempatan ini karena anggota tim tidak memiliki kebebasan untuk mengambil risiko atau mengambil tanggung jawab yang lebih besar.
Akibatnya, pertumbuhan profesional mereka dapat terhambat.
4. Meningkatkan tingkat stres
Micromanagement dapat meningkatkan tingkat stres dalam tim.
Anggota tim mungkin merasa tekanan untuk selalu melakukan dengan sempurna dan takut membuat kesalahan, karena mereka tahu bahwa atasan mereka selalu memantau setiap langkah mereka.
Tingkat stres yang tinggi dapat mengarah pada masalah kesehatan dan penurunan produktivitas.
5. Menghambat hubungan kerja yang sehat
Micromanagement juga dapat merusak hubungan kerja yang sehat antara atasan dan anggota tim.
Ketika ada kurangnya kepercayaan dan otonomi, hubungan dapat menjadi tegang dan dipenuhi dengan ketidakpastian.
Nah, hal ini tentunya dapat menghambat komunikasi terbuka dan kolaborasi yang efektif.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan memadai, penting bagi atasan untuk memberikan otonomi kepada anggota tim, mempercayai kemampuan mereka, dan hanya mengawasi ketika diperlukan.
Dengan melakukan ini, perusahaan dapat mencapai hasil yang lebih baik dan anggota tim dapat merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk berkinerja tinggi. (*)
Artikel Terkait
Tips Menerapkan Personal Boundaries di Lingkungan Pekerjaan, Salah Satunya Hindari Gosip!
Kenali Contoh Gaslighting yang Terjadi di Keluarga, Persahabatan hingga Lingkungan Pekerjaan
Karir Makin Melejit! Inilah Tips Mencari Tempat Kerja Sebagai Batu Loncatan
Jangan Terlalu Nyaman saat Terjebak dalam Pekerjaan Batu Loncatan, Simak Cara Mengatasinya!
Penting untuk Karir! Mengenal Paralinguistik, Salah Satu Komunikasi Nonverbal Berfokus pada Volume Suara
Jago Cari Cuan, 5 Zodiak Ini Juga Beruntung dalam Hal Karir dan Finansial