Di tengah situasi ekonomi dunia saat ini, banyak orang yang terkena PHK. Itu membuat kamu merasa ragu meninggalkan pekerjaanmu. Di sisi lain, kamu merasa perusahaan tidak memperlakukanmu dengan baik dan kerja kerasmu tidak dihargai. Lalu, apa yang harus dilakukan dan kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk resign?
Ada hal yang dapat dijadikan pertimbangan, yakni gejala fisik, emosi, dan pikiran. Berikut pembahasan lengkapnya.
Baca Juga: Menghadapi Rekan Kerja Tukang Fitnah, Harus Apa?
1. Tubuh (Fisik)
Perhatikan perubahan yang kamu rasakan pada tubuhmu karena ini merupakan tanda tingkat stres yang kamu rasakan. Jika kamu merasakan ketegangan pada otot, rasa tidak nyaman pada perut, sakit kepala, dan merasa lemas, itu adalah tanda bahwa pekerjaanmu membuatmu sakit secara emosional, mental, dan fisik.
Bicaralah dengan atasanmu untuk membahas keluhan dan hal-hal yang membuatmu terbebani dalam pekerjaan. Jika tidak ada perubahan selama sebulan atau bahkan lebih, itu bisa menjadi alasan untuk pergi dan mencari pekerjaan baru.
Meski kamu mengatakan baik-baik saja, tubuhmu lebih tahu dirimu. Dia akan memberikan respons di saat kamu tidak berada di jalan yang tepat.
2. Emosi
Selain gejala fisik, emosimu juga akan menunjukkan dengan jelas kapan kamu harus berhenti dari pekerjaanmu. Namun, kamu harus bisa membedakan antara perasaanmu dengan perasaan yang sebenar-benarnya.
Cobalah untuk duduk rileks dengan kaki menapak pada lantai. Letakkan tanganmu di atas jantung. Apakah ada perasaan hangat atau dingin? Jika terasa dingin, kamu mungkin sedang merasa sedih marah, frustrasi, atau tidak bahagia. Emosi tersebut menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah dalam hidupmu. Jika kamu mengalaminya setiap hari, itu mungkin disebabkan oleh pekerjaanmu.
Baca Juga: 3 Cara Menghadapi Gosip Kantor yang Melibatkan Kita
Sebaliknya, jika kamu merasakan kehangatan dari jantungmu, itu artinya kamu bahagia, puas, dan sehat. Pekerjaan yang sedang kamu jalani membuatmu merasakan semua kesenangan itu sehingga tidak perlu untuk resign.
3. Pikiran
Gejala yang terakhir dapat kamu amati dari pikiranmu. Apakah otakmu terus berisik dan memikirkan banyak hal? Jika iya, tenangkan dulu dirimu. Berhentilah mencemaskan masa lalu dan masa depan. Hanya pikiran yang jernih yang dapat memberi jawaban tentang kapan kamu harus keluar dari pekerjaanmu.
Artikel Terkait
4 Cara Agar Mencintai Pekerjaan dengan Lebih Ikhlas
Takut Hari Senin? Mungkin Kamu Mengalami 'Monday Blues'
Dapatkan Pekerjaan Impian dengan CV yang Tepat, Hindari 5 Kesalahan Ini
'New Job Jitters', Kecemasan pada Pekerjaan Baru
3 Langkah Mudah Cegah Stres di Kantor