Rahasiagadis.com - Pernahkah kamu merasa bahwa pekerjaanmu tidak akan pernah selesai? Satu tugas belum sepenuhnya selesai, tetapi tugas-tugas lain sudah menanti.
Kamu merasa butuh waktu satu atau dua hari lebih tanpa tugas baru agar semua tugas lama terselesaikan.
Sayangnya, itu sulit diwujudkan. Akhirnya, kamu memilih untuk datang lebih awal ke kantor, bekerja saat akhir pekan, pakai jatah cuti untuk menyelesaikan semua itu.
Baca juga: Self-Reward: Seberapa Sering Harus Diberikan?
Fenomena itulah yang disebut leavism. Kamu menggunakan masa libur atau cuti untuk menyelesaikan pekerjaan.
Apakah ini sesuatu yang baik? Tentu saja tidak. Berikut adalah fakta-fakta tentang leavism, termasuk dampaknya terhadap mental.
1. Leavism meningkatkan risiko mengalami burnout.
Baca juga: 7 Tanda Kamu Oversharing, Hati-Hati Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Menggunakan waktu libur untuk bekerja sama saja menghilangkan waktu untuk beristirahat.
Secara fisik maupun mental, kamu pasti akan merasa kelelahan karena terus bekerja dalam waktu yang lama.
Energimu akan makin terkuras sehingga lebih sulit untuk mengembalikannya. Sebaliknya, kamu akan lebih rentan terhadap burnout.
Baca juga: Mengenal ‘Celebrity Worship Syndrome’, Rasa Suka pada Idola yang Berubah Jadi Obsesi
Jika sudah berada dalam fase burnout, kamu pasti akan kewalahan dengan semua tugas.
Insomnia, sakit kepala, dan tubuh lemas adalah gejala lain yang akan muncul.
Artikel Terkait
4 Hal Penting terkait Finansial yang Harus Didiskusikan dengan Pasangan sebelum Menikah
3 Zodiak yang Jago Mengelola Keuangan, Patut Dijadikan Contoh
Sering Mengantuk di Jam Kerja? Ini Tips Mengatasinya supaya Kamu Tetap Produktif
4 Alasan Kenapa Kamu Butuh Teman di Kantor, Bukan Sekadar Rekan Kerja
3 Zodiak yang Memiliki Bakat Potensial Jadi Artis