Pada akhirnya, kinerja kamu di kantor juga makin menurun karena kamu sudah kehilangan energi untuk melakukan semuanya.
2. Work-life balance dapat mencegah leavism.
Agar terhindar dari leavism, kamu harus bersikap tegas. Jangan ragu untuk menolak pekerjaan jika merasa tidak mampu, terlebih lagi jika itu bukan tanggung jawabmu.
Baca juga: Catastrophizing: Kondisi Ketika Kamu Selalu Fokus pada Hal Negatif yang Belum Tentu Terjadi
Namun, perlu diketahui juga bahwa work-life balance tidak harus selalu 50% bekerja dan 50% kehidupan pribadi.
Masing-masing orang memiliki persentase yang berbeda-beda, tergantung dengan kebutuhan, kemampuan, dan prioritas kamu.
Kamu bahkan bisa saja membuat aturan 30% bekerja dan 70 persen untuk kehidupan pribadi.
3. Membuat batasan yang jelas adalah kunci terhindar dari leavism.
Baca juga: Apa Itu ‘Quiet Luxury’ di Dunia Fesyen dan Mengapa Ini Banyak Diperbincangkan?
Jika perusahaan terus menerus membuat kamu bekerja lembur hingga kamu sulit memiliki waktu istirahat, jangan ragu untuk mulai menetapkan batasan.
Itu adalah cara untuk menyelamatkan mental dan fisikmu sendiri agar tidak terjebak pada situasi bekerja yang toksik.
Sebagai contoh, mulailah untuk tidak membalas email di luar jam kerja. Kamu juga bisa mematikan notifikasi selama akhir pekan.
Artikel Terkait
4 Hal Penting terkait Finansial yang Harus Didiskusikan dengan Pasangan sebelum Menikah
3 Zodiak yang Jago Mengelola Keuangan, Patut Dijadikan Contoh
Sering Mengantuk di Jam Kerja? Ini Tips Mengatasinya supaya Kamu Tetap Produktif
4 Alasan Kenapa Kamu Butuh Teman di Kantor, Bukan Sekadar Rekan Kerja
3 Zodiak yang Memiliki Bakat Potensial Jadi Artis