Perawatan rutin mungkin diperlukan untuk mempertahankan hasil yang diinginkan.
4. Tidak cocok untuk semua orang
Dermaplaning tidak disarankan untuk semua orang. Hindari prosedur ini jika memiliki kondisi kulit seperti jerawat aktif, eksim, rosacea, atau kulit sensitif.
Konsultasikan dengan dokter atau ahli kecantikan untuk memastikan apakah dermaplaning tepat untukmu.
5. Perawatan setelah dermaplaning
Setelah dermaplaning, kulit cenderung sensitif dan rentan terhadap iritasi.
Perawatan pascaprosedur sangat penting. Gunakan sunscreen SPF tinggi, hindari scrubbing wajah, dan gunakan produk skincare yang lembut dan menghidrasi.
Baca Juga: Mencabut Bulu Halus di Payudara, Apakah Berbahaya? Simak Tipsnya Yuk!
6. Alternatif dermaplaning
Dermaplaning bukan satu-satunya pilihan untuk menghilangkan bulu halus.
Metode lain seperti waxing, shaving, atau epilator juga bisa dipertimbangkan.
Pilihan terbaik tergantung pada preferensimu, jenis kulit, dan hasil yang diinginkan.
Dermaplaning untuk tubuh bisa menjadi metode efektif untuk menghilangkan bulu halus dan membuat kulit terasa lebih halus.
Namun, penting untuk memahami risiko, efek samping, dan perawatan pascaprosedurnya.
Konsultasikan dengan dokter atau ahli kecantikan terpercaya untuk memastikan keamanan dan apakah dermaplaning tepat untukmu. (*)
Artikel Terkait
Mau Hilangin Bulu Ketiak? Pakai 4 Cara Ini, Tidak Bikin Sakit!
Mencabut Bulu Halus di Payudara, Apakah Berbahaya? Simak Tipsnya Yuk!
Sering Dianggap Nggak Penting, Inilah Fungsi Bulu Ketiak yang Jarang Diketahui
Mau Hilangkan Bulu Kemaluan dengan Brazilian Waxing? Inilah Hal yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Melakukannya