Rahasiagadis.com - Rebound relationship, atau hubungan pelampiasan, terjadi ketika seseorang menjalin hubungan baru dalam waktu singkat setelah berakhirnya hubungan sebelumnya.
Motivasi di balik rebound relationship seringkali didorong oleh dorongan untuk mengatasi perasaan kesedihan, kesepian, atau sakit hati akibat putus cinta.
Namun, meskipun cinta baru dapat terasa sebagai pelarian dari luka lama, rebound relationship dapat memiliki dampak negatif yang perlu dipahami.
Dampak Negatif Rebound Relationship
Baca Juga: Sering Dianggap Membosankan, Inilah Manfaat Vanilla Relationship yang Perlu Diketahui
1. Kesempatan untuk penyembuhan tidak optimal
Rebound relationship seringkali didasarkan pada kebutuhan akan afeksi dan perhatian.
Namun, itu juga dapat menghalangi proses penyembuhan yang sebenarnya setelah hubungan sebelumnya berakhir.
Terlalu cepat terlibat dalam hubungan baru dapat menghambat refleksi pribadi dan pertumbuhan emosional yang diperlukan setelah perpisahan.
2. Risiko ketergantungan emosional
Saat seseorang melibatkan diri dalam rebound relationship, risiko ketergantungan emosional meningkat.
Mereka cenderung mencari kebahagiaan dan kelegaan dari pasangan baru mereka, tetapi itu bisa menjadi fondasi yang rapuh karena tidak dibangun atas dasar yang kuat.
Baca Juga: Ciri-ciri Karmic Relationship, Hubungan yang Penuh Pertengkaran Tapi Sulit Diakhiri
3. Kurangnya kepastian dan keseriusan