Mengenal ‘Sufferiority’, Bersikap Sempurna padahal Sebenarnya Rapuh dan Insecure

photo author
- Minggu, 24 September 2023 | 09:07 WIB
Ilustrasi Sufferiority (8photo)
Ilustrasi Sufferiority (8photo)

Rahasiagadis.com - Apakah kamu pernah bertemu dengan orang yang selalu merasa dirinya paling hebat, paling pintar, atau paling berpengaruh di antara orang lain? 

Orang yang suka membanggakan diri sendiri, mengkritik orang lain, atau bahkan mengejek orang yang lebih rendah dari dirinya? 

Jika ya, mungkin kamu berpikir bahwa orang tersebut adalah orang yang sangat percaya diri dan memiliki harga diri yang tinggi. Namun, tahukah kamu bahwa di balik sikapnya yang sombong dan angkuh itu, sebenarnya ia memiliki rasa rendah diri yang sangat dalam?

Baca juga: 5 Tanda yang Menunjukkan Kamu Harus Keluar dari Situationship

Orang-orang seperti ini sering disebut sebagai orang yang mengalami ‘sufferiority’. Sufferiority adalah istilah yang digunakan oleh psikolog Dr. Guy Winch untuk menggambarkan orang-orang yang bersikap seolah-olah mereka lebih unggul dari orang lain, tetapi sebenarnya memiliki rasa tidak mampu atau gagal. 

Sufferiority adalah sebuah mekanisme pertahanan diri yang dilakukan oleh orang-orang yang merasa tidak berharga atau tidak sebanding dengan orang lain. 

Mereka berusaha menutupi perasaan tersebut dengan bersikap seolah-olah mereka lebih baik dari semua orang.

Baca juga: 5 Tanda Kamu Berubah Jadi 'Ibu' Buat Pacarmu, Bukan Pasangan!

Gejala Sufferiority

Orang-orang yang mengalami sufferiority biasanya memiliki beberapa ciri-ciri berikut:

  • Merasa bahwa mereka lebih pintar, lebih berbakat, atau lebih berprestasi daripada orang lain sehingga mereka sering membandingkan diri mereka dengan orang lain dan merasa bahwa mereka selalu lebih unggul.
  • Suka membanggakan diri sendiri dan menonjolkan kelebihan-kelebihan mereka dengan bercerita tentang pencapaian-pencapaian mereka, pengalaman-pengalaman mereka, atau hal-hal yang membuat mereka spesial.
  • Tidak mau mendengarkan pendapat atau saran dari orang lain karena merasa bahwa mereka selalu benar dan tidak perlu belajar dari orang lain. Mereka juga tidak mau mengakui kesalahan atau kekurangan mereka.
  • Tidak peduli dengan perasaan atau kepentingan orang lain sehingga mereka memilih untuk mengabaikan, menghina, atau mengejek orang lain yang dianggap lebih rendah dari diri mereka. 
  • Mudah tersinggung atau marah jika mendapat kritik, tantangan, atau penolakan dari orang lain karena hal-hal tersebut dinilai sebagai serangan pribadi terhadap diri mereka. 

Baca juga: Hubunganmu dengan Orang Tua Dapat Mempengaruhi Kehidupan Percintaan Kamu, Cek Faktanya!

Penyebab Sufferiority

Sufferiority bukanlah sebuah gangguan psikologis yang terpisah, tetapi merupakan salah satu bentuk dari gangguan kepribadian narsistik

Gangguan kepribadian narsistik adalah sebuah kondisi di mana seseorang memiliki rasa cinta berlebihan terhadap diri sendiri dan kurang empati terhadap orang lain. 

Orang-orang dengan gangguan ini biasanya memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi, tetapi juga sangat rapuh dan mudah goyah.

Baca juga: 5 Red Flags Pasanganmu Berusaha Menghancurkan Self-Esteem Kamu!

Penyebab utama dari gangguan kepribadian narsistik dan sufferiority adalah trauma masa kecil. Trauma masa kecil bisa berupa pengalaman-pengalaman negatif seperti penolakan, pengabaian, pelecehan, kekerasan, atau kritik berlebihan dari orang tua atau lingkungan sekitar. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Clara Ristiani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pentingnya Menerapkan Work-Life Balance

Rabu, 12 Juni 2024 | 15:17 WIB

6 Tanda Kamu Butuh Ketenangan dan Waktu Menyendiri

Selasa, 11 Juni 2024 | 15:49 WIB

Cara Mudah untuk Meng-upgrade Pemikiran Kamu

Jumat, 7 Juni 2024 | 16:47 WIB
X