4. Ajukan Pertanyaan Terbuka
Gunakan pertanyaan terbuka yang dapat membantu mereka mengungkapkan perasaan tanpa merasa terancam.
Misalnya, tanyakan "Apa yang bisa aku lakukan untuk mendukungmu?" atau "Bagaimana aku bisa membantumu merasa lebih baik?"
5. Berikan Ruang dan Waktu
Jangan memaksa seseorang untuk berbicara atau merasa perlu memberikan solusi secara instan.
Biarkan mereka memiliki ruang dan waktu untuk meresapi perasaan mereka, dan pastikan bahwa mereka merasa aman untuk berbagi.
6. Jangan Meremehkan atau Menganggap Enteng
Meskipun terkadang penyebab hypophrenia mungkin tidak jelas, penting untuk tidak meremehkan atau menganggap enteng perasaan yang sedang dialami.
Perasaan tersebut nyata bagi mereka, dan memberikan validasi dapat membantu mereka merasa didengar.
Baca Juga: Sering Dikira Bipolar, Kenali Gangguan Mental Hypophrenia dan Tanda-tandannya
7. Pencarian Bantuan Profesional
Jika hypophrenia terjadi secara berulang atau berkepanjangan, galakkan mereka untuk mencari bantuan profesional seperti konselor atau psikolog.
Mendapatkan pandangan dari ahli dapat membantu dalam mengelola perasaan dan mencari solusi yang sesuai.
Menghadapi seseorang yang mengalami hypophrenia memerlukan kesabaran, empati, dan pemahaman.
Dengan memberikan dukungan yang bijak, kita dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung bagi mereka yang sedang mengalami tantangan emosional ini. (*)
Artikel Terkait
Alasan Mengapa Kamu Malah Menangis saat Sedang Marah, Ada Manfaatnya, Lho!
Sering Dikira Bipolar, Kenali Gangguan Mental Hypophrenia dan Tanda-tandannya
Cara Mengatasi Gangguan Mental Hypophrenia, Ketika Emosi Berubah Secara Tiba-tiba
Mengapa Kamu Malah Menangis Ketika Seseorang Bertanya ‘Apakah Kamu Baik-baik Saja?’
Sering Menangis Tanpa Sebab? Kenali Tanda-tanda Kamu Mengalami Hypophrenia