4. Jaga Batas-batas
Meskipun penting untuk mendengarkan dengan empati, penting juga untuk menjaga batas-batas pribadi kalian.
Jangan biarkan diri kalian terjebak dalam pola interaksi yang menguras energi atau merugikan secara emosional.
5. Berikan Solusi secara Bertahap
Sajikan solusi atau saran secara bertahap dan dengan sensitivitas.
Hindari memberikan solusi yang terlalu tiba-tiba atau berlebihan, tetapi ajukan langkah-langkah kecil yang dapat mereka ambil untuk mengatasi masalah mereka.
6. Dorong untuk Mencari Bantuan Profesional
Jika HRC mengalami masalah yang serius atau memerlukan bantuan lebih lanjut, dorong mereka untuk mencari bantuan profesional.
Beri tahu mereka bahwa tidak ada yang salah dengan mencari dukungan dari ahli kesehatan mental atau konselor.
Baca Juga: Second Order Thinking: Solusi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
7. Pertahankan Komunikasi Terbuka
Jaga komunikasi terbuka dengan HRC dan tetap bersedia mendengarkan tanpa menghakimi.
Tunjukkan bahwa kalian peduli dan siap membantu ketika mereka membutuhkan.
8. Fokus pada Hubungan yang Positif
Terlepas dari tantangan yang mungkin timbul, upayakan untuk menjaga hubungan yang positif dengan HRC.
Artikel Terkait
4 Efek Buruk Suka Mengeluh, Hati-Hati!
Mengenal Binaural Beats dan Manfaatnya untuk Kesejahteraan Mental
Kenali Tanda Semicolon Project, Simbol Kesehatan Mental
Tujuan Semicolon Project dalam Mendukung Kesehatan Mental
Mengenal Fenomena Help Rejecting Complainer, Ketika Si Tukang Mengeluh Menolak Tawaran Solusi yang Diberikan