3. Buat Batasan Waktu dan Frekuensi
Tetapkan batasan waktu dan frekuensi untuk self-reward. Jangan terlalu sering memberi hadiah pada diri sendiri sehingga mengganggu produktivitas atau menyebabkan pemborosan.
Misalnya, batasi self-reward pada akhir pekan atau setelah mencapai milestone tertentu dalam pekerjaan atau proyekmu.
4. Pilih Hadiah yang Sehat dan Positif
Pilih hadiah yang mendukung kesehatan fisik dan mentalmu. Hindari hadiah yang dapat merusak kesehatan, seperti makanan tidak sehat atau kebiasaan buruk.
Sebagai gantinya, pilih hadiah seperti aktivitas fisik, hobi yang menyenangkan, atau waktu berkualitas dengan teman dan keluarga.
Baca Juga: 7 Jebakan Gaya Hidup Berkedok Self Reward, Hati-Hati!
5. Catat Pencapaian dan Hadiah
Membuat catatan tentang pencapaian dan hadiah yang telah kamu berikan pada diri sendiri dapat membantu mengelola self-reward dengan lebih baik.
Dengan mencatat pencapaian, kamu dapat melihat progres yang telah kamu buat dan menghindari memberikan hadiah yang berlebihan atau tidak sesuai.
6. Cari Alternatif Non-Material
Tidak semua self-reward harus berupa barang atau pengeluaran uang. Cari alternatif self-reward yang tidak material, seperti menghabiskan waktu untuk melakukan aktivitas yang kamu sukai, berjalan-jalan di alam, atau meditasi.
Hadiah non-material seringkali lebih bermakna dan mendukung kesejahteraan jangka panjang.
7. Evaluasi dan Refleksi
Lakukan evaluasi dan refleksi secara berkala tentang kebiasaan self-reward-mu. Apakah self-reward telah membantu meningkatkan motivasi dan produktivitasmu? Ataukah justru mengganggu kemajuanmu?
Artikel Terkait
Tak Melulu Barang Mewah, 7 Self-Reward Ini Tak Kalah Berharga
5 Ide Self-Reward setelah Latihan Gym yang Berat, Selain Makan Enak!
Banyak yang Keliru! Inilah Perbedaan Antara Self Reward dan Hedonisme yang Perlu Diketahui
7 Jebakan Gaya Hidup Berkedok Self Reward, Hati-Hati!
Perbedaan Self Reward dan Impulsive Buying yang Sering Disalahpahami!