3. Proyeksi
Proyeksi adalah mekanisme pertahanan diri di mana individu mengalihkan perasaan, pikiran, atau motif mereka yang tidak diinginkan kepada orang lain.
Individu mungkin menuduh orang lain melakukan hal-hal yang sebenarnya mereka lakukan sendiri.
Contoh: Seorang anak yang marah kepada orang tuanya mungkin menuduh orang tuanya marah kepada mereka.
4. Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah mekanisme pertahanan diri di mana individu membuat alasan atau dalih untuk perilaku atau keyakinan mereka yang tidak dapat diterima.
Individu mungkin mencoba untuk membenarkan tindakan mereka dengan cara yang tidak logis atau tidak realistis.
Contoh: Seorang penipu mungkin merasionalisasi perilakunya dengan mengatakan bahwa korbannya pantas ditipu.
Baca Juga: Apakah Mungkin untuk Mempertahankan Hubungan setelah Cowok Selingkuh?
5. Displacement
Displacement adalah mekanisme pertahanan diri di mana individu mengalihkan emosi atau impuls mereka yang tidak dapat diterima kepada orang lain atau objek lain.
Individu mungkin marah kepada seseorang tetapi malah melampiaskannya kepada orang lain yang tidak bersalah.
Contoh: Seorang anak yang marah kepada orang tuanya mungkin memukul adiknya.
Penting untuk dicatat bahwa mekanisme pertahanan diri tidak selalu buruk. Dalam beberapa kasus, mereka dapat membantu individu untuk mengatasi situasi sulit dengan cara yang sehat.
Namun, jika mekanisme pertahanan diri digunakan secara berlebihan atau tidak tepat, dapat menyebabkan masalah dalam hubungan, pekerjaan, dan kesehatan mental.
Artikel Terkait
5 Alasan Kuat Mengapa Kamu Tidak Perlu Mempertahankan Pacar Tukang Selingkuh!
Jenis-jenis Coping Mechanism Positif untuk Atasi Stress
5 Tanda Kamu Akan Lebih Bahagia Jomblo daripada Mempertahankan Hubungan Nggak Sehat
5 Kunci untuk Mempertahankan Hubungan yang Positif, Antidrama!
Menganal Door Slam, Teknik Pertahanan Diri Seseorang dengan Tipe Kepribadian INFJ Apa Itu Door Slam?