Bahaya Tren TikTok Body Count Soal Berbagi Info Jumlah Pasangan Seksual yang Dimiliki Seseorang

Selain itu, tren ini juga bisa ngaruhin pandangan orang pada seksualitas dan bikin hubungan seksual jadi ukuran utama kesuksesan seseorang.

Dampaknya buat remaja dan anak-anak

Tren ini bisa punya dampak yang lebih serius buat remaja dan anak-anak yang belum cukup matang emosional dan seksual.

Ikutan tren "body count" bisa bikin eksplorasi seksual yang nggak sehat, ningkatin risiko perilaku seksual berisiko, dan bikin tekanan buat terlibat dalam hubungan yang nggak aman atau nggak setujuan.

Baca Juga: Mengenal Kepribadian Seseorang Dilihat dari Foto Profil Media Sosial

Peran orang tua dan pendidikan seksual

Orang tua dan pendidik punya peran penting dalam ngatasi tren ini dan memberi pendidikan seksual yang sehat buat anak-anak dan remaja.

Pendidikan seksual yang bener itu harus ngajarin tentang hubungan yang sehat, persetujuan, penggunaan perlindungan, dan menghargai diri sendiri.

Orang tua dan pendidik juga perlu buka dialog yang terbuka sama anak-anak tentang tren media sosial dan bantu mereka ngertiin dampaknya.

Ingat, apa yang muncul di media sosial nggak selalu mencerminkan realita atau pandangan yang sehat tentang seksualitas dan hubungan.

Punya jumlah pasangan seksual yang banyak atau sedikit itu nggak menentukan nilai seseorang sebagai individu.

Baca Juga: Menghindari Dampak Negatif Postingan Flexing di Media Sosial

Yang penting adalah menjaga kesehatan fisik dan emosional, menghormati diri sendiri, dan bikin hubungan yang saling menghormati dan setujuan.

Sebagai pengguna media sosial, kita harus bijak dalam milih tren yang mau kita ikuti dan pertimbangin dampaknya buat diri sendiri dan orang lain.

Jaga keseimbangan antara hiburan dan kesejahteraan mental.