Rahasiagadis.com - Lucky Girl Syndrome adalah fenomena di mana seseorang meyakini bahwa keberuntungan dan kesuksesan datang melalui pengulangan afirmasi positif.
Prinsip utama Lucky Girl Syndrome adalah merasa sebagai individu yang sangat beruntung dan terus menerus mengucapkan afirmasi positif, seperti "Semua berjalan dengan lancar bagi saya."
Namun, di tengah dukungan yang meriah terhadap Lucky Girl Syndrome, muncul pula kritik yang menyatakan bahwa konsep ini sesungguhnya merupakan salah satu bentuk dari Toksisitas Positivitas.
1. Ketidakrealistisan
Baca Juga: 4 Dampak Pakai Tisu Basah untuk Membersihkan Wajah yang Perlu Dihindari!
Salah satu dampak buruk dari Lucky Girl Syndrome adalah kurangnya pengakuan terhadap kenyataan bahwa kehidupan tidak selalu adil.
Pendekatan ini cenderung menganggap bahwa segala hal baik yang terjadi adalah hasil dari afirmasi positif yang berhasil dilakukan.
Sebaliknya, jika terjadi hal buruk, seringkali dianggap bahwa afirmasi yang diucapkan masih belum cukup positif.
Ini bisa menyebabkan seseorang merasa bersalah atau merasa gagal ketika menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan harapannya.
Baca Juga: Dampak Negatif Parasocial Relationship, Hubungan Halu antara Penggemar dan Sang Idola
2. Pengabaian terhadap emosi dan perasaan negatif
Lucky Girl Syndrome dapat menciptakan tekanan pada individu untuk selalu memancarkan positivitas dan menekan emosi serta perasaan negatif.
Hal ini dapat mengarah pada pengabaian terhadap emosi alami seperti kekhawatiran, kesedihan, dan rasa frustasi.
Menekan emosi-emosi ini justru dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental jangka panjang.
Artikel Terkait
Dampak Curving dalam Hubungan Percintaan yang Lebih Menyakitkan daripada Ghosting!
Mengenal Tren Hubungan Open Relationship dan Dampak yang Perli Dipertimbangkan!
Ketahui Dampak Tren Gaya Hidup YOLO yang Bisa Picu Perasaan Insecure
Dampak Negatif Parasocial Relationship, Hubungan Halu antara Penggemar dan Sang Idola
Dikenal Gampang Bergaul, Social Butterfly Juga Punya Dampak Negatif Lho!