Rahasiagadis.com - Diderot Effect adalah fenomena sosial ekonomi yang pertama kali dijelaskan oleh filsuf Denis Diderot pada abad ke-18.
Ia menggambarkan tentang fenomena Diderot Effect, bagaimana memiliki satu barang baru bisa memicu konsumsi yang lebih tinggi dari barang-barang lain, yang pada akhirnya dapat mengarah pada peningkatan pengeluaran yang tidak terduga.
Nah, dalam konteks promo belanja, Diderot Effect dapat berpotensi menjadi sebuah perangkap yang merugikan.
Promo belanja adalah cara yang populer bagi bisnis untuk menarik perhatian pelanggan.
Baca Juga: Tips Cara Menghentikan Oniomania Disorder, si Gangguan Mental Karena Kebiasaan Belanja!
Salah satu taktik yang sering digunakan adalah menawarkan barang-barang dengan harga khusus, seperti "Promo Belanja 9.9" saat ini, di mana barang-barang mungkin dijual dengan harga serba 99 ribu rupiah, atau potongan harga 99 ribu rupiah.
Ini terdengar seperti kesepakatan yang sulit untuk dilewatkan, tetapi ingatlah untuk selalu bijak dalam menghadapinya.
Berikut ini adalah beberapa tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kalian mungkin sedang mengalami Diderot Effect:
1. Membeli barang tambahan yang tidak dibutuhkan
Saat ada promo, kamu mulai membeli barang-barang tambahan yang sebenarnya tidak kamu butuhkan hanya karena mereka terlihat menarik atau murah.
Baca Juga: Waspada Tanda-tanda Kesepian yang Bisa Berdampak pada Kebiasaan Belanja Impulsif
2. Mengabaikan rencana belanja awal
Kamu awalnya memiliki daftar belanjaan yang direncanakan, tetapi ketika ada promo, kamu melupakan rencana tersebut dan membeli barang-barang ekstra yang tidak terkait.
3. Menghabiskan lebih banyak uang dari yang direncanakan