Namun, mengabaikan kebutuhan dan keinginanmu sendiri hanya akan menyebabkan penumpukan ketidakpuasan dan ketegangan dalam hidupmu.
Penting untuk mengenali bahwa tidak semua orang akan menyukaimu dan itu tidak masalah. Fokuslah pada menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri dan berinteraksi dengan orang-orang yang menghargai kamu apa adanya.
Baca juga: Stop Self-Hatred! Ini Cara untuk Menjadi Teman Terbaik untuk Diri Kamu Sendiri
- Kamu adalah Seorang Perfeksionis
Kamu mungkin tidak menyadari bahwa menjadi seorang perfeksionis adalah salah satu tanda self-abandoner.
Ketika kamu selalu mengejar kesempurnaan, kamu mungkin menempatkan tekanan berlebihan pada dirimu sendiri untuk berhasil dalam segala hal. Ini bisa menyebabkan stres, kelelahan, dan bahkan depresi.
Cobalah untuk melepaskan sedikit dari standar sempurna dan ingat bahwa kesalahan adalah bagian alami dari kehidupan. Belajar dari kesalahanmu dan berfokus pada progres daripada kesempurnaan.
Baca juga: Dihantui Penyesalan dari Masa Lalu? Ini Cara Mengatasinya agar Kamu Bisa Melanjutkan Hidup
- Kamu Kesulitan untuk Membela Diri Sendiri
Terakhir, jika kamu sering menghindari konflik dan kesulitan untuk membela diri sendiri, ini bisa menjadi tanda self-abandoner.
Kamu mungkin merasa sulit untuk mengungkapkan kebutuhan dan batasanmu kepada orang lain, dan ini dapat merugikan dirimu dalam jangka panjang.
Belajar untuk berbicara dengan jujur dan tegas tentang kebutuhanmu adalah keterampilan yang penting untuk mengatasi self-abandoner. Ingatlah bahwa kamu berhak untuk memiliki suara dalam kehidupanmu dan untuk merasa dihargai oleh orang lain.