4. Standar Sosial dan Budaya
Masyarakat sering kali menetapkan standar dan ekspektasi tentang apa yang dianggap sukses, indah, atau bahagia. Terpengaruh oleh budaya populer dan media sosial, kalian cenderung membandingkan diri kalian dengan citra yang dipromosikan oleh masyarakat sebagai standar keberhasilan atau kebahagiaan.
Hal ini dapat menyebabkan perasaan tidak puas dengan diri sendiri dan tekanan untuk mencapai standar yang tidak realistis.
5. Kurangnya Kepuasan Diri
Ketika kalian tidak puas dengan diri sendiri atau kehidupan kalian, kalian cenderung mencari validasi dari luar. Perbandingan diri dengan orang lain bisa menjadi cara untuk mengukur keberhasilan atau kebahagiaan kalian sendiri.
Namun, fokus pada perbandingan ini seringkali mengaburkan penghargaan terhadap pencapaian dan kebahagiaan yang telah kalian raih.
Baca Juga: Inilah Perilaku Teman yang Diam-diam Iri Sama Kamu!
6. Kekhawatiran akan Kehilangan atau Kekurangan
Terkadang, perbandingan diri dengan orang lain muncul dari ketakutan akan kehilangan atau kekurangan sesuatu yang kalian anggap penting.
Kalian mungkin merasa cemas bahwa kalian tidak seberuntung, tidak secantik, atau tidak sesukses orang lain. Ini bisa menjadi titik awal dari perasaan tidak berharga dan tidak puas dengan diri sendiri.
7. Kurangnya Kesadaran Diri
Kadang-kadang, kalian tidak menyadari alasan sebenarnya di balik perilaku kalian membandingkan diri dengan orang lain.
Ini bisa menjadi tanda kurangnya kesadaran diri atau ketidakmampuan untuk mengenali emosi dan kebutuhan yang mendasari perilaku tersebut.
Meskipun alamiah untuk membandingkan diri dengan orang lain, kita harus belajar mengelola perbandingan ini dengan bijak.