rahasiagadis.com - Mungkin kamu sering mendengar tentang istilah toxic masculinity. Istilah ini digunakan sebagai tekanan budaya pada kalangan laki-laki agar mereka berperilaku sesuai standar yang ada. Misalnya sebagai laki-laki harus memperlihatkan kekuasaan serta kekuatan.
Toxic masculinity yang terus berlanjut tentunya akan memberi dampak buruk bagi lingkungan, terutama bagi laki-laki sendiri. Nah berikut ini sejumlah fakta tentang toxic masculinity yang perlu kamu ketahui.
Baca Juga: 5 Tanda Toxic Positivity, Kebiasaan Buruk yang Kelihatannya Baik
1. Memiliki Tiga Komponen Utama
Faktanya toxic masculinity punya tiga komponen utama, yaitu ketangguhan yang berarti laki-laki harus kuat secara fisik dan tidak boleh emosional, serta kekuasaan untuk mendapat rasa hormat.
Lalu anti-feminitas yang artinya menolak apa saja yang dianggap berbau feminisme.
2. Mengganggu Kesehatan Mental
Toxic masculinity juga bisa menyebabkan masalah kesehatan mental, karena membatasi laki-laki untuk menunjukkan perasaan emosionalnya.
Sehingga para laki-laki menjadi rentan terkena depresi dan gangguan psikologis lainnya.
Baca Juga: Mengenal Sindrom Erotomania: Ketika Seseorang Terobsesi dengan Orang Lain
3. Mendorong Tindakan Pelecehan
Tanpa disadari, toxic masculinity ini kerap melibatkan aliran homophobia dan misogini yang justru mendorong tindakan kekerasan seperti pelecehan.
Sebab seseorang yang berperilaku toxic masculinity sering kali menganggap dirinya superior dan lebih berkuasa dari lainnya.
4. Menimbulkan Perilaku Bullying