Lebih Sering Terjadi pada Cewek, Kamu Harus Kenali Gejala Cystitis sebelum Terlambat!

Rahasiagadis.com - Pernahkah kamu mendengar tentang cystitis? Ini adalah masalah yang umum terjadi pada saluran kemih. 

Jika kamu pernah merasa sering ingin buang air kecil, perih saat kencing, atau perasaan tertekan di area pelvis, maka kamu mungkin mengidap cystitis. 

Lewat artikel ini, Rahasia Gadis akan membantu kamu memahami lebih dalam tentang kondisi ini, mengenal gejala-gejalanya, penyebabnya, dan tentu saja, cara mengatasi cystitis.

Baca juga: Apakah Pap Smear Itu Sakit? Bagaimana Cara Membuatnya Lebih Nyaman

Apa Itu Cystitis?

Cystitis adalah peradangan yang terjadi di dalam kandung kemih. Kondisi ini dapat mengakibatkan ketidaknyamanan dan gangguan dalam aktivitas sehari-hari. 

Cystitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri dan lebih sering terjadi pada cewek daripada cowok.

Apa saja Gejala Cystitis?

Cara terbaik untuk mengenali cystitis adalah dengan memahami gejalanya. Berikut adalah beberapa gejala umum yang sering dialami oleh penderita cystitis:

Baca juga: Hal Buruk yang Terjadi pada Punggung Kalau Kamu Pakai Bra yang Ukurannya Salah

1. Sering Buang Air Kecil: Salah satu gejala paling mencolok adalah seringnya keinginan untuk buang air kecil, bahkan ketika jumlah urin yang dikeluarkan sangat sedikit.
2. Rasa Sakit atau Perih: Ketika kencing, kamu mungkin merasa perih atau terbakar. Hal ini bisa sangat mengganggu.
3. Perasaan Tertekan di Pelvis: Beberapa orang melaporkan merasa berat atau tertekan di daerah pelvis.
4. Urin Berwarna Keruh atau Berbau Aneh: Urin yang terpengaruh oleh cystitis bisa berubah warna menjadi keruh dan memiliki bau yang tidak biasa.
5. Demam dan Lemas*: Pada kasus yang lebih parah, cystitis dapat disertai dengan demam, lemas, dan rasa tidak enak badan.

Baca juga: Mengenal Period Farts, Sesuatu yang Sering Terjadi tapi Jarang Dibahas

Apa Penyebab Cystitis?

Cystitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, khususnya bakteri Escherichia coli (E. coli) yang biasanya ditemukan dalam usus besar. 

Bakteri ini dapat masuk ke dalam saluran kemih melalui uretra hingga akhirnya menyebabkan peradangan pada kandung kemih.