Ada banyak influencer kecantikan yang menyebut cleansing oil sebagai pembersih wajah yang sekaligus menghidrasi. Karena itulah, banyak wanita yang ikut memakai cleansing oil. Kamu mungkin termasuk salah satunya.
Namun, di balik efek mengagumkan itu, ada sebagian wanita yang justru mengalami breakout setelah memakai cleansing oil. Kamu jangan langsung ikut berhenti menggunakannya karena takut.
Ada kemungkinan breakout itu disebabkan oleh kesalahan dalam penggunaan, seperti berikut ini.
Baca Juga: Kulit Kamu Kering? Atasi dengan 'Skin Flooding'
1. Menggunakannya pada kulit yang basah atau lembap
Meski sebagian besar pembersih wajah akan bekerja saat kulit basah, hal berbeda berlaku pada cleansing oil. Produk ini justru akan menghilangkan kotoran dan makeup ketika diaplikasikan pada kulit yang masih kering.
Jangan lupa bahwa minyak dan air tidak dapat bersatu. Jika ada air pada wajah, cleansing oil tidak akan bekerja secara efektif karena memiliki penghalang.
2. Tidak memijat dengan benar
Ada alasan lain yang membuat cleansing oil tidak bekerja sepenuhnya, yakni kamu mungkin tidak memijat wajah dengan benar. Butuh waktu setidaknya 30 detik hingga satu menit agar cleansing oil bekerja.
Selain itu, kamu harus menggunakannya dengan cara memijat dengan gerakan melingkar pada wajah. Kunci dari penggunaan cleansing oil adalah pemijatan, jangan malah menggosokkan ke wajah secara kasar.
Baca Juga: 4 Menu Berbuka yang Sehat agar Puasa Lancar dan Kulit Bersinar
3. Menggunakan air panas atau air dingin untuk mengemulsikan
Sebuah catatan penting lain, kamu harus mengemulsi cleansing oil pada wajah sebelum mencucinya. Namun, hindari menggunakan air panas atau air dingin. Gunakan air yang hangat agar cleansing oil serta kotoran wajah hilang.
Air dingin tidak direkomendasikan karena akan membuat minyak membeku dan meninggalkan lapisan tipis di wajah yang dapat memicu jerawat. Sementara itu, air panas dapat merusak skin barrier.