Kamu pasti menyadari bahwa olahraga hak penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Bahkan, ada banyak orang yang menjadikan olahraga teratur sebagai salah satu resolusi tahun baru. Sayangnya, itu sering berakhir menjadi wacana.
Kamu mungkin merasa sangat semangat dan antusias di awal, tetapi mulai lelah dan malas setelah beberapa kali olahraga.
Baca Juga: Cegah Mager, 5 Jenis Olahraga Ini bisa Dilakukan Saat Menstruasi
Ada juga yang tidak pernah melakukannya sama sekali dan hanya berakhir menjadi wacana.
Menurut psikolog, tujuan olahraga sangat berpengaruh pada keinginan dan konsistensi untuk melakukannya.
Pada tahun 2018, sebuah studi menemukan orang-orang yang diminta untuk fokus berolahraga demi kekuatan dan kesehatan fungsi tubuh cenderung lebih semangat dibanding kelompok yang berolahraga demi bentuk tubuh.
Studi yang berbeda menyimpulkan ketika orang menganggap olahraga sebagai salah satu bagian dari aktivitas sehari-hari, seperti memanfaatkan olahraga sebagai momen untuk lebih dekat dengan keluarga, dia akan lebih bersemangat.
Baca Juga: 4 Olahraga yang Baik untuk Kesehatan Mental, Menurut Sains
Di sisi lain, orang akan cenderung malas dan kehilangan semangat jika menganggap olahraga sebagai kegiatan untuk mengurangi berat badan.
Dalam sebuah essay tulisan Charlotte Cowles disebutkan bahwa caramu memandang tubuhmu akan berpengaruh pada caramu melihat olahraga.
Agar kamu tidak terlalu fokus pada bentuk tubuh dan berat badan, kamu bisa mulai memahami body neutrality.
Baca Juga: Mengenal ‘Breathwork’, Olahraga yang Sedang Populer untuk Kesehatan Fisik dan Mental
Apa itu body neutrality? Mengutip dari The Healthy, body neutrality adalah dorongan untuk menghargai dan menerima tubuhmu atas kemampuannya.
Meski terdengar sulit, kamu dapat melatihnya dengan melakukan meditasi dan berhenti memikirkan tujuan jangka panjang secara berlebihan.