Sebagian wanita merasa lebih nyaman keramas setiap hari, tapi sebagian yang lain meyakini keramas setiap hari dapat merusak rambut. Manakah yang benar? Pada dasarnya, tidak ada yang salah dan benar di antara keduanya.
Jadwal keramas setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung pada kondisi rambutnya. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Baca Juga: Terlalu Sering Keringkan Rambut Bisa Bikin Rusak, Ini 5 Dampaknya
Mengutip dari laman Cosmopolitan, Iris Rubin, seorang dermatologist, menyarankan keramas dua hingga tiga kali seminggu. Namun, kondisi rambut tetap harus dipertimbangkan. Rambut panjang dan lurus harus lebih sering dikeramas dibandingkan rambut bergelombang atau keriting.
Selain itu, kamu juga harus memperhatikan kondisi kulit kepala. Jika rambutmu terasa gatal, berminyak, atau memiliki aroma tidak sedap, kamu bisa segera keramas sebelum waktunya.
Apa yang akan terjadi jika kamu tidak teratur keramas?
Ada beberapa masalah yang akan muncul jika kamu sudah lama menunda keramas atau tidak melakukannya secara teratur. Tidak keramas akan membuat kulit kepala lebih rentan berketombe, menimbulkan iritasi, menyumbat pori-pori, dan menyebabkan kerontokan.
Jadi, apa pun jenis rambutmu, usahakan untuk tidak menunda keramas hinnga seminggu. Kulit kepalamu butuh pelembap agar tetap sehat dan rambut menjadi kuat.
Baca Juga: Dari Susah Tidur sampai Rambut Rontok, Ini 5 Tanda Kamu Kekurangan Vitamin D
Apakah boleh keramas setiap hari?
Ini adalah pertanyaan yang sering diajukan. Jawabannya boleh, terutama jika kulit kepalamu sangat berminyak. Namun, pilihlah shampo yang tepat agar kulit kepala tidak gatal dan terlalu kering. Gunakan shampo yang mengandung bahan-bahan yang lembut, seperti hyaluronic acid dan aloe vera.
Hindari terlalu sering mengeringkan rambut atau styling dengan alat yang panas. Jika kamu selalu mengeringkan rambut setiap hari, kemungkinan rambut rapuh dan mudah patah akan meningkat.