Rahasiagadis.com - Banyak yang menyebut bahwa stres pada perempuan bisa mengganggu siklus menstruasi.
Tidak hanya membuat menstruasi datang terlambat, stres yang tinggi bahkan bisa membuat perempuan tidak datang bulan sama sekali.
Mengingat ada banyak sekali misinformasi tentang menstruasi, kamu pasti ingin mendapatkan jawaban yang lebih kredibel dan valid tentang klaim tersebut. Rahasia Gadis telah mencari tahu dan mendapatkan jawaban berikut ini.
Baca juga: Bokong Alami Kram saat Menstruasi, Apa Penyebabnya?
- Stress berdampak pada siklus menstruasi
Pernahkah kamu mendengar tentang hipotalamus? Itu adalah bagian dari otak yang mengontrol siklus menstruasi kamu.
Hipotalamus sangat sensitif terhadap berbagai faktor eksternal, termasuk stres, olahraga, dan pola tidur.
Dalam kondisi normal, hipotalamus akan melepasnya senyawa kimia yang merangsang kelenjar pituitari, yang kemudian merangsang ovarium untuk melepaskan hormon menstruasi, yakni estrogen dan progesterone.
Baca juga: Mandi Air Hangat dapat Melancarkan Menstruasi, Benarkah?
Dalam keadaan stres, tubuh akan memproduksi kortisol, hormon yang membantu tubuh untuk menahan tekanan dan stres.
Ketika jumlah kortisol di dalam tubuh sangat tinggi, hormon menstruasi akan terdampak sehingga datang bulanmu terlambat.
Bahkan, ada juga yang tidak mengalami menstruasi sama sekali dalam satu bulan. Ini biasanya terjadi jika stres terus berlangsung dalam waktu yang lama.
Baca juga: Terlalu Sering Makan Kentang Goreng Bisa Meningkatkan Risiko Depresi, Mitos atau Fakta?
- Tingkat stres seperti apa yang memicu mundurnya datang bulan?
Setiap perempuan memiliki daya tahan berbeda dalam menghadapi stres. Itu artinya tidak ada ukuran yang pasti untuk menentukan tingkat stres seseorang.
Selain itu, dampak stres terhadap datang bulan juga bergantung pada tubuh dan otak masing-masing individu.