Rahasiagadis.com - Kamu punya kebiasaan selalu memikirkan kemungkinan terburuk dari setiap hal yang kamu lakukan?
Hati-hati dengan catastrophizing. Banyak perempuan mengalami stres karena hal ini.
Mereka menghabiskan banyak waktu dan energi untuk mengkhawatirkan hal-hal yang belum terjadi.
Baca juga: 5 Tanda Cowok Kamu Belum Cukup Matang untuk Menjalani Hubungan Serius
Apakah kamu merasa juga memiliki kebiasaan yang sama? Yuk, cari tahu dulu tentang serba-serbi catastrophizing.
- Apa itu catastrophizing?
Catostrophizing adalah kondisi di mana seseorang hanya bisa memikirkan hal-hal negatif.
Hampir sebagian besar waktunya dihabiskan untuk membayangkan bagaimana jika masalah kecil yang dia hadapi berubah menjadi masalah besar dan menempatkannya pada situasi terburuk.
Baca juga: Memuji Orang Tak Dikenal Bermanfaat Bagi Kesehatan Mental
Singkatnya, catastrophizing adalah membesar-besarkan masalah sepele. Kebiasaan ini datang secara otomatis dan kamu cenderung tidak menyadarinya.
Pemikiran buruk itu cenderung muncul karena rasa takut yang sudah tidak terkontrol.
Sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Applied Biobehavioral Research pada tahun 2019 menyebut catastrophizing bisa menjadi gejala awal depresi, insomnia, dan kecemasan berlebihan.
Baca juga: 4 Tanda Kamu Punya Kakak yang Toxic dan Cara Menghadapinya
- Apa penyebab catastrophizing?
Hingga saat ini, para ilmuwan belum menemukan secara pasti apa penyebab catastrophizing.
Namun, ada yang menyebut bahwa kondisi ini merupakan coping mechanism yang dipelajari seseorang dari keluarga atau pengalaman buruk yang membuatnya trauma.
Artikel Terkait
Ingin Belajar tentang Kesehatan Mental? 6 Film Ini Cocok Ditonton
5 Cara Menyemangati Diri Sendiri Saat Sedang Terpuruk
Apakah Pelajar Bisa Alami ‘Burn Out’?
5 Hal Ajaib yang Terjadi karena Sebuah Pelukan
Bandwagon Effect: Kebiasaan Beli Barang demi Mengikuti Tren